BAHAYA DI BALIK MENGKONSUMSI DAGING SINGA

Singa memakan segala macam hewan, akibatnya mereka jadi pengumpul parasit dan penyakit. Selain itu, singa masuk dalam hewan yang terancam.

Tanpa banyak diketahui, masyarakat Amerika Serikat ternyata merupakan konsumen daging singa. Menurut Crawford Allan, pakar perdagangan hewan di WWF, tidak ada bukti bahwa perdagangan di AS ilegal.

Kendati demikian, negara bagian Illinois melalui perwakilan dari Partai Republik, Luis Arroyo, meminta adanya larangan konsumsi daging singa. Menurutnya,"Adalah tidak berhukum jika seseorang membunuh seekor singa untuk tujuan memiliki, menangkar, impor atau ekspor dari negara ini, menjual atau membeli singa untuk tujuan dibunuh."

Usulan ini ditentang oleh Richard Czimer, pemilik restoran bersertifikat untuk penjualan daging singa. Dalam pandangannya, usulan Arroyo merupakan bentuk diskriminasi bagi konsumen yang ingin mencoba hal-hal baru.

Dari segi kesehatan, memakan daging singa mengandung banyak risiko. Dikatakan Luke Hunter, Presiden dari grup konservasi kucing besar bernama Panthera, predator macam singa memakan segala macam hewan. Akibatnya, mereka jadi pengumpul parasit dan penyakit.

Sebagai contoh, pada 2007, seorang ahli biologi di Arizona tewas terpapar suatu wabah pascamembedah bangkai puma. Lain lagi bila dilihat dari sisi keberlanjutan lingkungan. Jumlah singa semakin menurun dan ditempatkan dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).

"Penggunaan singa sebagai makanan harus dipertanyakan etikanya," ujar Luke Dollar, pemegang dana sokongan untuk salah satu program National Geographic, Big Cats Initiative.